Ayatullah Ali Khamenei (Foto: Reuters)
TEHERAN - Pemimpin tertinggi Iran Ayatullah
Ali Khamenei menegaskan negaranya tidak tertarik untuk melakukan
pembicaraan apapun dengan Amerika Serikat (AS). Ucapan Khamenei
dikeluarkan setelah Presiden AS Barack Obama memperluas sanksi untuk
Iran atas program nuklirnya.
Obama sebelumnya menambah lingkup sanksi terhadap Iran sebagai upaya untuk menekan ancaman dari program nuklirnya, yang diduga untuk mengembangkan senjata nuklir. AS pun menerapkan transaksi baru terhadap Bank Sentral Iran dan institusi finansial milik Iran lainnya, dengan tujuan memangkas pendapatan Iran dari penjualan minyaknya.
Tetapi ancaman AS ini hanya menjadi angin lalu bagi Ayatullah Ali Khamenei. Sebelumnya AS menawarkan pembicaraan langsung dengan Iran, namun bagi Khamenei tawaran negosiasi ini bukanlah hal yang baru.
"Empat tahun lalu AS juga menawarkan pembicaraan dengan Iran dan kami terus menunggu pendekatannya dilakukan. Namun, selama empat tahun terakhir, tidak ada satupun upaya mereka lalukan. Bahkan mereka terus mendukung aksi teroris yang membunuh para ahli nuklir Iran," ujar Khameni, seperti dikutip FARS, Jumat (8/2/2013).
"Kalian justru menerapkan yang kalian sebut sanksi yang ditujukan untuk melumpuhkan Iran. Ini hanyalah bentuk dari itikad baik atau itikad buruk," tegasnya.
Pekan lalu, Wakil Presiden AS Joe Biden menegaskan bahwa AS tetap membuka pintu untuk pembicaraan langsung dengan Iran, menyangkut program nuklirnya. Tetap, apa yang ditawarkan oleh Biden itu tidak lebih sebagai ajakan yang menipu di mata Khamenei.
"Langkah negosiasi langsung demi tujuan taktik adalah langkah menipu. Saya bukan diplomat tetapi seorang revolusioner. Tawaran untuk melakukan negosiasi hanya bisa masuk di akal, bila pihak lain menunjukkan itikad baik," tutur Khamenei.
Khamenei menambahkan, tekanan dan negosiasi tidak bisa berjalan bersama. Baginya, Iran tidak akan terintimidasi dengan pendekatan yang dilakukan AS.(faj)
Obama sebelumnya menambah lingkup sanksi terhadap Iran sebagai upaya untuk menekan ancaman dari program nuklirnya, yang diduga untuk mengembangkan senjata nuklir. AS pun menerapkan transaksi baru terhadap Bank Sentral Iran dan institusi finansial milik Iran lainnya, dengan tujuan memangkas pendapatan Iran dari penjualan minyaknya.
Tetapi ancaman AS ini hanya menjadi angin lalu bagi Ayatullah Ali Khamenei. Sebelumnya AS menawarkan pembicaraan langsung dengan Iran, namun bagi Khamenei tawaran negosiasi ini bukanlah hal yang baru.
"Empat tahun lalu AS juga menawarkan pembicaraan dengan Iran dan kami terus menunggu pendekatannya dilakukan. Namun, selama empat tahun terakhir, tidak ada satupun upaya mereka lalukan. Bahkan mereka terus mendukung aksi teroris yang membunuh para ahli nuklir Iran," ujar Khameni, seperti dikutip FARS, Jumat (8/2/2013).
"Kalian justru menerapkan yang kalian sebut sanksi yang ditujukan untuk melumpuhkan Iran. Ini hanyalah bentuk dari itikad baik atau itikad buruk," tegasnya.
Pekan lalu, Wakil Presiden AS Joe Biden menegaskan bahwa AS tetap membuka pintu untuk pembicaraan langsung dengan Iran, menyangkut program nuklirnya. Tetap, apa yang ditawarkan oleh Biden itu tidak lebih sebagai ajakan yang menipu di mata Khamenei.
"Langkah negosiasi langsung demi tujuan taktik adalah langkah menipu. Saya bukan diplomat tetapi seorang revolusioner. Tawaran untuk melakukan negosiasi hanya bisa masuk di akal, bila pihak lain menunjukkan itikad baik," tutur Khamenei.
Khamenei menambahkan, tekanan dan negosiasi tidak bisa berjalan bersama. Baginya, Iran tidak akan terintimidasi dengan pendekatan yang dilakukan AS.(faj)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !