RIYADH – Pemerintah Arab Saudi membantah
pihaknya membantu Amerika Serikat (AS) menyerang basis kelompok
Al-Qaeda di wilayah Yaman. Serangan udara AS di Yaman itu terus dikecam
masyarakat setempat karena dianggap seringkali menewaskan warga sipil.
AS melakukan serangan udara di wilayah Yaman dengan menggunakan pesawat tanpa awak yang dimilikinya. Namun salah satu surat kabar Inggris, Times, mengungkap serangan udara di Yaman tidak hanya dilakukan pesawat tanpa awak AS namun juga oleh pesawat tempur milik Arab Saudi.
Bantahan tersebut dikeluarkan oleh Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Saud al-Faisal. “Kabar mengenai keterlibatan kami dalam serangan udara di Yaman sama sekali tidak benar,” ujar Pangeran Faisal, seeprti dikutip Reuters. Senin (7/1/2013).
Pemerintah Arab Saudi khawatir kabar tersebut akan memperburuk hubungan yang dimilikinya dengan suku-suku di Yaman yang wilayahnya ditengarai digunakan sebagai tempat persembunyian al-Qaeda.
Kelompok al-Qaeda berkembang subur di Yaman setelah negara itu terjebak dalam konflik politik yang diakibatkan oleh munculnya gerakan Arab Spring pada tahun 2010 lalu. Melemahnya pengaruh pemerintah pada saat itu dimanfaatkan pihak al-Qaeda untuk mengkonsolidasi kekuatannya di wilayah selatan Yaman.
Pada Juni 2011 lalu pemerintah Yaman sempat melakukan serangan besar-besaran ke wilayah selatan negara itu untu memukul mundur kelompok al-Qaeda yang saat itu berkuasa di sana. Serangan tersebut dibantu juga oleh AS dan Arab Saudi yang takut akan semakin berkembangnya kelompok Al-Qaeda di Semenanjung Arab.
Kebanyakan pemimpin Al-Qaeda yang berada di Yaman sendiri diketahui berasal dari Arab Saudi. Statemen-statemen yang dikeluarkan oleh pihak al-Qaeda menyebut mereka akan berjuang untuk menjatuhkan dinasti Saud yang saat ini berkuasa di negara penghasil minyak terbesar itu.
Dikuasainya wilayah selatan Yaman oleh Al-Qaeda membuat kelompok militan tersebut leluasa untuk menyerang jalur pelayaran hasil migas Arab Saudi yang melewati Laut Merah. kelompok Al-Qaeda juga dapat dengan melakukan serangan ke wilayah perbatasan Arab Saudi melalui wilayah Yaman.
Pada November tahun lalu, terdapat dua penjaga perbatan Arab Saudi yang tewas ketika bentrok dengan kelompok al-Qaeda di perbatasa kedua negara.
(AUL)
AS melakukan serangan udara di wilayah Yaman dengan menggunakan pesawat tanpa awak yang dimilikinya. Namun salah satu surat kabar Inggris, Times, mengungkap serangan udara di Yaman tidak hanya dilakukan pesawat tanpa awak AS namun juga oleh pesawat tempur milik Arab Saudi.
Bantahan tersebut dikeluarkan oleh Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Saud al-Faisal. “Kabar mengenai keterlibatan kami dalam serangan udara di Yaman sama sekali tidak benar,” ujar Pangeran Faisal, seeprti dikutip Reuters. Senin (7/1/2013).
Pemerintah Arab Saudi khawatir kabar tersebut akan memperburuk hubungan yang dimilikinya dengan suku-suku di Yaman yang wilayahnya ditengarai digunakan sebagai tempat persembunyian al-Qaeda.
Kelompok al-Qaeda berkembang subur di Yaman setelah negara itu terjebak dalam konflik politik yang diakibatkan oleh munculnya gerakan Arab Spring pada tahun 2010 lalu. Melemahnya pengaruh pemerintah pada saat itu dimanfaatkan pihak al-Qaeda untuk mengkonsolidasi kekuatannya di wilayah selatan Yaman.
Pada Juni 2011 lalu pemerintah Yaman sempat melakukan serangan besar-besaran ke wilayah selatan negara itu untu memukul mundur kelompok al-Qaeda yang saat itu berkuasa di sana. Serangan tersebut dibantu juga oleh AS dan Arab Saudi yang takut akan semakin berkembangnya kelompok Al-Qaeda di Semenanjung Arab.
Kebanyakan pemimpin Al-Qaeda yang berada di Yaman sendiri diketahui berasal dari Arab Saudi. Statemen-statemen yang dikeluarkan oleh pihak al-Qaeda menyebut mereka akan berjuang untuk menjatuhkan dinasti Saud yang saat ini berkuasa di negara penghasil minyak terbesar itu.
Dikuasainya wilayah selatan Yaman oleh Al-Qaeda membuat kelompok militan tersebut leluasa untuk menyerang jalur pelayaran hasil migas Arab Saudi yang melewati Laut Merah. kelompok Al-Qaeda juga dapat dengan melakukan serangan ke wilayah perbatasan Arab Saudi melalui wilayah Yaman.
Pada November tahun lalu, terdapat dua penjaga perbatan Arab Saudi yang tewas ketika bentrok dengan kelompok al-Qaeda di perbatasa kedua negara.
(AUL)
Posts
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !