Pengeboman bus wisata Israel di Bulgaria tahun lalu (Foto: Reuters)
SOFIA - Pengumuman hasil
penyelidikan insiden pengeboman bus wisatawan Israel di Bulgaria Juli
2012, menunjukkan kelompok Hizbullah berada di balik pengeboman. Tetapi
pengumuman tersebut belum dipastikan kebenarannya.
Sejak Kamis 7 Februari kemarin media-media barat melaporkan bahwa Pemerintah Bulgaria memastikan kelompok Hizbullah merupakan otak pengeboman tersebut. Pernyataan ini sebelumnya dikeluarkan oleh Menteri Dalam Negeri Bulgaria Tsvetan Tsvetanov, Selasa 5 Februari lalu.
Tetapi terungkap laporan lengkap mengenai pernyataan Menteri Bulgaria tersebut. Menurut Tsvetanov, kaitan antara Hizbullah dan pelaku pengeboman hanya berdasarkan pada asumsi bukan hasil penyelidikan akhir yang didasarkan pada bukti kuat.
Pernyataan Tsvetanov yang dimuat oleh BBC dan Jerusalem Post, 5 Februari lalu menyebutkan, "Kami sudah menemukan kaitan ada dua anggota sayap militan dari kelompok Hizbullah. Ada data menunjukkan kaitan antara Hizbullah dengan dua orang tersangka itu."
Namun ketika ditanya oleh The New York Times, Tsvetanov menyangkal pernyataannya sendiri. "Semua itu hanya asumsi, saya ulangi, hanya sebuah asumsi. Bisa saja kedua orang itu memang memiliki kaitan anggota dari sayap militan yang masuk dalam Hizbullah," jelas Tsetanov, seperti dikutip The New York Times, Jumat (8/2/2013).
Berdasarkan keterangan Tsvetanov menunjukkan, dirinya hanya berspekulasi berdasarkan data yang pada dasarnya tidak mendukung kesimpulan keterlibatan Hizbullah. Koreksi dari Tsvetanov dibenarkan oleh Hakim Agung Bulgaria Sotir Tsatsarov. Menurutnya, penyelidikan dari pengeboman ini masih berlangsung dan belum menunjukkan keputusan akhir.
Sementara Direktur Europol Rob Wainwright menyatakan, pihak berwenang Bulgaria memang mengeluarkan asumsi kuat bahwa pengeboman itu merupakan ulah dari Hizbullah. Menurutnya, ada keterkaitan kuat bahwa Hizbullah memang berada di balik pengeboman terbukti dari modus operandinya.
(faj)
Sejak Kamis 7 Februari kemarin media-media barat melaporkan bahwa Pemerintah Bulgaria memastikan kelompok Hizbullah merupakan otak pengeboman tersebut. Pernyataan ini sebelumnya dikeluarkan oleh Menteri Dalam Negeri Bulgaria Tsvetan Tsvetanov, Selasa 5 Februari lalu.
Tetapi terungkap laporan lengkap mengenai pernyataan Menteri Bulgaria tersebut. Menurut Tsvetanov, kaitan antara Hizbullah dan pelaku pengeboman hanya berdasarkan pada asumsi bukan hasil penyelidikan akhir yang didasarkan pada bukti kuat.
Pernyataan Tsvetanov yang dimuat oleh BBC dan Jerusalem Post, 5 Februari lalu menyebutkan, "Kami sudah menemukan kaitan ada dua anggota sayap militan dari kelompok Hizbullah. Ada data menunjukkan kaitan antara Hizbullah dengan dua orang tersangka itu."
Namun ketika ditanya oleh The New York Times, Tsvetanov menyangkal pernyataannya sendiri. "Semua itu hanya asumsi, saya ulangi, hanya sebuah asumsi. Bisa saja kedua orang itu memang memiliki kaitan anggota dari sayap militan yang masuk dalam Hizbullah," jelas Tsetanov, seperti dikutip The New York Times, Jumat (8/2/2013).
Berdasarkan keterangan Tsvetanov menunjukkan, dirinya hanya berspekulasi berdasarkan data yang pada dasarnya tidak mendukung kesimpulan keterlibatan Hizbullah. Koreksi dari Tsvetanov dibenarkan oleh Hakim Agung Bulgaria Sotir Tsatsarov. Menurutnya, penyelidikan dari pengeboman ini masih berlangsung dan belum menunjukkan keputusan akhir.
Sementara Direktur Europol Rob Wainwright menyatakan, pihak berwenang Bulgaria memang mengeluarkan asumsi kuat bahwa pengeboman itu merupakan ulah dari Hizbullah. Menurutnya, ada keterkaitan kuat bahwa Hizbullah memang berada di balik pengeboman terbukti dari modus operandinya.
(faj)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !