Foto: AFP
MANILA - Pihak berwenang Filipina terus
menyelidiki maksud teroris Malaysia, yang berhasil dilumpuhkan sebelum
melakukan aksinya. Diketahui, teroris itu bermaksud untuk menyerang
relawan asing atau gereja yang ada di Filipina.
Seperti diberitakan sebelumnya, aparat Filipina menyergap seorang anggota Jamaah Islamiyah (JI) berkebangsaan Malaysia di Kota Davao. Warga Malaysia yang ditangkap itu diduga sebagai ahli pembuat bom.
Warga Malaysia bernama Mohammad Noor Fikri Abdul Kahar itu ditembak mati dalam operasi penyergapan tersebut. Polisi langsung menyelidiki apa yang menjadi target serangan dari Fikri. Istri Fikri mengaku, mereka bermaksud untuk melakukan serangan terhadap sebuah bus dan meminta uang tebusan dari pemiliki bus tersebut.
Namun, pihak berwenang Filipina tidak percaya begitu saja dan langsung melakukan penyelidikan. Pejabat senior Kepolisian Filipina Ronald dela Rosa mengatakan, pihaknya meragukan keterangan itu.
"Kami yakin mereka berdua bermaksud melakukan serangan kepada relawan asing yang bekerja membantu wilayah yang dihantam topan (Bopha). Mereka juga bermaksud untuk menyerang gereja di Filipina sebagai aksi terorisme," ujar Rosa, seperti dikutip Associated Press, Senin (17/12/2012).
Pihak kepolisian menembak mati Fikrie saat mengancam untuk meledakan bom yang dibawa di tasnya di Davo. Namun Fikri tewas akibat tembakan polisi, sementara istrinya berhasil ditangkap.(faj)
Seperti diberitakan sebelumnya, aparat Filipina menyergap seorang anggota Jamaah Islamiyah (JI) berkebangsaan Malaysia di Kota Davao. Warga Malaysia yang ditangkap itu diduga sebagai ahli pembuat bom.
Warga Malaysia bernama Mohammad Noor Fikri Abdul Kahar itu ditembak mati dalam operasi penyergapan tersebut. Polisi langsung menyelidiki apa yang menjadi target serangan dari Fikri. Istri Fikri mengaku, mereka bermaksud untuk melakukan serangan terhadap sebuah bus dan meminta uang tebusan dari pemiliki bus tersebut.
Namun, pihak berwenang Filipina tidak percaya begitu saja dan langsung melakukan penyelidikan. Pejabat senior Kepolisian Filipina Ronald dela Rosa mengatakan, pihaknya meragukan keterangan itu.
"Kami yakin mereka berdua bermaksud melakukan serangan kepada relawan asing yang bekerja membantu wilayah yang dihantam topan (Bopha). Mereka juga bermaksud untuk menyerang gereja di Filipina sebagai aksi terorisme," ujar Rosa, seperti dikutip Associated Press, Senin (17/12/2012).
Pihak kepolisian menembak mati Fikrie saat mengancam untuk meledakan bom yang dibawa di tasnya di Davo. Namun Fikri tewas akibat tembakan polisi, sementara istrinya berhasil ditangkap.(faj)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !