Foto: Orange
MANILA - Aparat Keamanan Filipina berhasil
menghentikan rencana aksi terorisme yang akan dilakukan oleh kelompok
Jamaah Islamiya (JI) di negaranya. Rencana itu terbongkar setelah aparat
Filipina menyergap sebuah rumah di Kota Davao, Filipina yang menjadi
tempat persembunyian seorang warga Malaysia yang diduga anggota JI.
Pihak yang berwenang menyatakan JI berusaha mengebom sebuah hotel di Kota Davao, sama seperti yang dilakukan kelompok tersebut pada Hotel JW Marriot di Jakarta pada 2009 lalu. Dalam penyergapan, warga Malaysia yang diketahui bernama Mohhamad Noor Fikri Abdul Kahar tersebut berhasil ditembak mati oleh aparat keamanan Filipina. Demikian diberitakan New Strait Times, Senin (17/12/2012).
Saat penyergapan berlangsung, Fikri dilaporkan sempat mengancam untuk meledakkan bom yang ada di rumahnya apabila aparat mencoba menangkapnya. Dalam rumah tersebut Fikri tinggal dengan istrinya yang berasal dari Filipina, Anabelle Nieva Lee. Aparat kemudian berhasil menembak mati Fikri dari jarak jauh, sedangkan istrinya sendiri ditangkap untuk ditanyai lebih lanjut.
Fikri diduga sebagai salah satu ahli pembuat bom yang dimiliki oleh JI. Dia dilaporkan sebagai murid dari Zulkifli Hir, seorang ahli bom JI yang juga berasal dari Malaysia. Zulkifli sendiri berhasil ditembak mati aparat Filipina pada Februari lalu.
Pemerintah Malaysia menyatakan, mereka ingin jenazah Fikri untuk dikembalikan ke Malaysia. Namun pihak Filipina menyebut saat ini mereka masih melakukan proses otopsi terhadap jenazah Fikri.
Jenazah Fikri baru dapat dikembalikan ke Malaysia apabila proses otopsi tersebut telah selesai.(faj)
Pihak yang berwenang menyatakan JI berusaha mengebom sebuah hotel di Kota Davao, sama seperti yang dilakukan kelompok tersebut pada Hotel JW Marriot di Jakarta pada 2009 lalu. Dalam penyergapan, warga Malaysia yang diketahui bernama Mohhamad Noor Fikri Abdul Kahar tersebut berhasil ditembak mati oleh aparat keamanan Filipina. Demikian diberitakan New Strait Times, Senin (17/12/2012).
Saat penyergapan berlangsung, Fikri dilaporkan sempat mengancam untuk meledakkan bom yang ada di rumahnya apabila aparat mencoba menangkapnya. Dalam rumah tersebut Fikri tinggal dengan istrinya yang berasal dari Filipina, Anabelle Nieva Lee. Aparat kemudian berhasil menembak mati Fikri dari jarak jauh, sedangkan istrinya sendiri ditangkap untuk ditanyai lebih lanjut.
Fikri diduga sebagai salah satu ahli pembuat bom yang dimiliki oleh JI. Dia dilaporkan sebagai murid dari Zulkifli Hir, seorang ahli bom JI yang juga berasal dari Malaysia. Zulkifli sendiri berhasil ditembak mati aparat Filipina pada Februari lalu.
Pemerintah Malaysia menyatakan, mereka ingin jenazah Fikri untuk dikembalikan ke Malaysia. Namun pihak Filipina menyebut saat ini mereka masih melakukan proses otopsi terhadap jenazah Fikri.
Jenazah Fikri baru dapat dikembalikan ke Malaysia apabila proses otopsi tersebut telah selesai.(faj)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !