Foto : Presiden Israel Shimon Peres (zimbio)
YERUSALEM - Presiden Israel Shimon Peres
berpendapat, Hamas tidak bisa meluncurkan roket ke wilayah Israel dengan
alasan karena ada "penjajahan" di Jalur Gaza. Peres menegaskan pula
bahwa, Israel tidak menjajah Jalur Gaza.
"Negara Israel tidak memiliki pilihan lain selain mempertahankan diri. Gaza tidak bisa dikatakan sebagai wilayah yang dijajah. Israel sudah meninggalkan Gaza pada 2005 lalu. Namun sampai saat ini, mereka masih menargetkan roketnya pada wilayah kami," ujar Peres, seperti dikutip Arutz Sheva, Senin (19/11/2012).
"Pertanyaan yang muncul adalah, mengapa mereka terus menembaki kami? Kita harus sadar, ada jutaan warga yang tidak berdosa di wilayah selatan Israel," imbuhnya.
Ucapan Peres langsung disambut oleh Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius. Fabius menegaskan, negaranya mendukung proses gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Pada Minggu kemarin, Israel dikabarkan mengirim seorang perwakilannya untuk berdialog dengan Hamas di Kairo, Mesir. Salah seorang anggota fraksi Fatah Nabil Shaath juga mengatakan, Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas dan Pemimpin Hamas Khaled Meshal sudah menjalin koordinasi guna melanjutkan proses gencatan senjata.
Meshal tak henti-henti meyakinkan Shaath, Israel selalu membuat keputusan yang tidak bisa diterima oleh Hamas. Bersamaan dengan itu, Shaath mengatakan pula, Hamas akan menyetujui gencatan senjata dengan Israel bila Negeri Yahudi itu mencabut blokade Gaza dan menghentikan serangan militer terhadap warga sipil Palestina.(AUL)
"Negara Israel tidak memiliki pilihan lain selain mempertahankan diri. Gaza tidak bisa dikatakan sebagai wilayah yang dijajah. Israel sudah meninggalkan Gaza pada 2005 lalu. Namun sampai saat ini, mereka masih menargetkan roketnya pada wilayah kami," ujar Peres, seperti dikutip Arutz Sheva, Senin (19/11/2012).
"Pertanyaan yang muncul adalah, mengapa mereka terus menembaki kami? Kita harus sadar, ada jutaan warga yang tidak berdosa di wilayah selatan Israel," imbuhnya.
Ucapan Peres langsung disambut oleh Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius. Fabius menegaskan, negaranya mendukung proses gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Pada Minggu kemarin, Israel dikabarkan mengirim seorang perwakilannya untuk berdialog dengan Hamas di Kairo, Mesir. Salah seorang anggota fraksi Fatah Nabil Shaath juga mengatakan, Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas dan Pemimpin Hamas Khaled Meshal sudah menjalin koordinasi guna melanjutkan proses gencatan senjata.
Meshal tak henti-henti meyakinkan Shaath, Israel selalu membuat keputusan yang tidak bisa diterima oleh Hamas. Bersamaan dengan itu, Shaath mengatakan pula, Hamas akan menyetujui gencatan senjata dengan Israel bila Negeri Yahudi itu mencabut blokade Gaza dan menghentikan serangan militer terhadap warga sipil Palestina.(AUL)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !