BANGKOK - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack
Obama kembali mempertegas dukungannya kepada Israel, terkait serangan
udara yang mereka lancarkan ke wilayah Gaza. Obama bahkan menyalahkan
kelompok pejuang Hamas yang dianggap telah memicu serangan tersebut.
"Serangan roket oleh Hamas adalah penyebab rangkaian aksi kekerasan yang terjadi," ujar Obama, seperti dikutip the Independent, Senin (19/11/2012).
"Harap dimengerti, serangan roket yang dilesakan dalam jumlah besar tidak hanya mengenai wilayah Israel, tetapi juga wilayah yang dipenuhi populasi warga dalam jumlah besar. Tidak ada satu negara pun yang mentolerir warganya terancam serangan roket dari luar wilayahnya," imbuh Obama, ketika berbicara di Bangkok, Thailand.
Dalam kesempatan tersebut, Obama kembali mengulang dukungannya kepada pihak Israel yang dianggapnya berhak untuk mempertahankan diri serangan pihak luar. Namun dirinya lebih memilih hal ini dilakukan tanpa aksi militer di Gaza.
Obama pun menyinggung sikap Presiden Mesir Mohammad Morsi dan Perdana Menteri Turki Recep Tayyep Erdogan yang mendukung aksi balasan dari pejuang Palestina di Gaza. Menurut Obama, eskalasi kekerasan di Gaza tidak akan membantu upaya damai ataupun pembentukan dua negara.
Serangan Israel yang berlangsung sejak Rabu 14 November lalu terus menimbulkan pada warga Palestina di wilayah Gaza.Dilaporkan hingga saat ini, 72 warga Palestina tewas.
Sebanyak 21 warga Gaza yang tewas di antaranya adalah anak-anak dan perempuan. Tindakan keji Israel ini juga melukai ratusan warga Palestina di Gaza lainnya.
Sejauh ini, Hamas menolak mekanisme gencatan senjata karena wilayah Jalur Gaza masih diblokir oleh Israel. Blokade itu terbukti menyengsarakan warga Palestina karena akses-akses perdagangan dan lainnya terputus.
Israel juga melakukan blokade laut Gaza dengan alasan untuk menghindari penyelundupan senjata. Namun hal itu justru menyulitkan proses distribusi bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina.
(faj)
"Serangan roket oleh Hamas adalah penyebab rangkaian aksi kekerasan yang terjadi," ujar Obama, seperti dikutip the Independent, Senin (19/11/2012).
"Harap dimengerti, serangan roket yang dilesakan dalam jumlah besar tidak hanya mengenai wilayah Israel, tetapi juga wilayah yang dipenuhi populasi warga dalam jumlah besar. Tidak ada satu negara pun yang mentolerir warganya terancam serangan roket dari luar wilayahnya," imbuh Obama, ketika berbicara di Bangkok, Thailand.
Dalam kesempatan tersebut, Obama kembali mengulang dukungannya kepada pihak Israel yang dianggapnya berhak untuk mempertahankan diri serangan pihak luar. Namun dirinya lebih memilih hal ini dilakukan tanpa aksi militer di Gaza.
Obama pun menyinggung sikap Presiden Mesir Mohammad Morsi dan Perdana Menteri Turki Recep Tayyep Erdogan yang mendukung aksi balasan dari pejuang Palestina di Gaza. Menurut Obama, eskalasi kekerasan di Gaza tidak akan membantu upaya damai ataupun pembentukan dua negara.
Serangan Israel yang berlangsung sejak Rabu 14 November lalu terus menimbulkan pada warga Palestina di wilayah Gaza.Dilaporkan hingga saat ini, 72 warga Palestina tewas.
Sebanyak 21 warga Gaza yang tewas di antaranya adalah anak-anak dan perempuan. Tindakan keji Israel ini juga melukai ratusan warga Palestina di Gaza lainnya.
Sejauh ini, Hamas menolak mekanisme gencatan senjata karena wilayah Jalur Gaza masih diblokir oleh Israel. Blokade itu terbukti menyengsarakan warga Palestina karena akses-akses perdagangan dan lainnya terputus.
Israel juga melakukan blokade laut Gaza dengan alasan untuk menghindari penyelundupan senjata. Namun hal itu justru menyulitkan proses distribusi bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina.
(faj)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !