Foto : Menlu Prancis Laurent Fabius (france24)
TEL AVIV - Menteri Luar Negeri Prancis Laurent
Fabius memandang pentingnya gencatan senjata antara Israel dan kelompok
bersenjata di Jalur Gaza. Prancis pun siap membantu mekanisme gencatan
senjata itu.
"Perang bukanlah pilihan, perang tidak pernah jadi pilihan. Ada dua hal penting, urgensi dan gencatan senjata. Situasi di Jalur Gaza dan Israel berada di ambang kesulitan, karena korban jiwa kian bertebaran," ujar Fabius, seperti dikutip AFP, Senin (19/11/2012).
"Prancis siap menjadi fasilitator dari gencatan senjata itu. Saya rasa Presiden Mesir juga akan memainkan peranan penting terhadap krisis ini," imbuhnya.
Isu krisis Gaza telah didiskusikan oleh Fabius dan Presiden Israel Shimon Peres. Dalam perbincangan itu, Peres menjelaskan kembali bahwa Negeri Yahudi tidak memiliki pilihan lain kecuali mempertahankan diri dari serangan kelompok bersenjata di Gaza.
Meski demikian, serangan yang dilakukan atas dalih mempertahankan diri itu justru menewaskan banyak warga sipil Palestina. Sementara itu, Fabius menyarankan agar adanya mekanisme pencegahan perang dalam jangka panjang.
Usai berjumpa dengan Peres, Fabius langsung menemui Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman. Lieberman pun sudah mempersiapkan diri untuk memastikan keamanan di wilayah Timur Tengah, setelah Hamas dan beberapa kelompok bersenjata di Gaza menghentikan serangan roketnya.
Sampai saat ini, Hamas menolak gencatan senjata lantaran Israel belum sepakat mencabut blokade di Gaza. Seperti diketahui, pencabutan blokade itu juga masih belum disetujui oleh Mesir. Dan warga Gaza pun terus mengalami kesengsaraan akibat blokade itu.(AUL)
"Perang bukanlah pilihan, perang tidak pernah jadi pilihan. Ada dua hal penting, urgensi dan gencatan senjata. Situasi di Jalur Gaza dan Israel berada di ambang kesulitan, karena korban jiwa kian bertebaran," ujar Fabius, seperti dikutip AFP, Senin (19/11/2012).
"Prancis siap menjadi fasilitator dari gencatan senjata itu. Saya rasa Presiden Mesir juga akan memainkan peranan penting terhadap krisis ini," imbuhnya.
Isu krisis Gaza telah didiskusikan oleh Fabius dan Presiden Israel Shimon Peres. Dalam perbincangan itu, Peres menjelaskan kembali bahwa Negeri Yahudi tidak memiliki pilihan lain kecuali mempertahankan diri dari serangan kelompok bersenjata di Gaza.
Meski demikian, serangan yang dilakukan atas dalih mempertahankan diri itu justru menewaskan banyak warga sipil Palestina. Sementara itu, Fabius menyarankan agar adanya mekanisme pencegahan perang dalam jangka panjang.
Usai berjumpa dengan Peres, Fabius langsung menemui Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman. Lieberman pun sudah mempersiapkan diri untuk memastikan keamanan di wilayah Timur Tengah, setelah Hamas dan beberapa kelompok bersenjata di Gaza menghentikan serangan roketnya.
Sampai saat ini, Hamas menolak gencatan senjata lantaran Israel belum sepakat mencabut blokade di Gaza. Seperti diketahui, pencabutan blokade itu juga masih belum disetujui oleh Mesir. Dan warga Gaza pun terus mengalami kesengsaraan akibat blokade itu.(AUL)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !