Foto: AFP
SANAA - Pasukan keamanan Yaman menahan seorang
warga Amerika Serikat (AS) yang diduga memiliki keterkaitan dengan Al
Qaeda. Pihak AS sendiri menyadari dengan adanya laporan tersebut.
Pihak berwenang menangkap tersangka itu di sebuah hotel di Kota Shabwa. Kota ini dianggap sebagai salah dari basis pertahanan dari Al Qaeda, hingga pada akhirnya militer Yaman berhasil mendorong mereka hingga ke wilayah pegununungan. Saat ditangkap, tersangka membawa dua paspor AS dan satu paspor Jerman.
"Kami mengetahui laporan tersebut dan masih mencari informasi dari Pemerintah Yaman mengenai identitas dan kewarganegaraan tersangka," ujar juru bicara Kedutaan AS di Yaman Louis Fintor, seperti dikutip Associated Press, Kamis (11/10/2012).
Pihak berwenang Yaman mengatakan, telah memindahkan tersangka ke Sanaa dimana dirinya langsung diinterogasi oleh pejabat intelijen setempat. Menurut laporan, tersangka diketahui menyebarkan ajaran agama di Arab Saudi sebelum akhirnya memutuskan untuk pindah ke Yaman, beberapa bulan lalu.
Yaman terus melakukan penangkapan terhadap beberapa warga asing dari Barat, Asia atau daerah manapun yang diduga memiliki kaitan dengan Al Qaeda. Mereka pun mewaspadai setiap warga asing yang memasuki wilayah Shabwa, karena statusnya sebagai basis pertahanan Al Qaeda.
Presiden Yaman Abed Rabbo Mansour Hadi dikabarkan berada di Shabwa untuk melakukan serangkaian pertemuan dengan pemimpin suku di sana. Presiden Hadi mengatakan, pihaknya hendak mengatur keamanan di wilayah Shabwa yang terus terancam oleh keberadaan Al Qaeda.
Dalam pertemuan tersebut, Hadi pun mendesak agar semua suku yang berada di Shabwa untuk bersatu bersama pemerintah untuk melawan Al Qaeda. Dirinya juga memperingatkan agar warga tidak memberikan perlindungan kepada kelompok jaringan teroris internasional tersebut.(faj)
Pihak berwenang menangkap tersangka itu di sebuah hotel di Kota Shabwa. Kota ini dianggap sebagai salah dari basis pertahanan dari Al Qaeda, hingga pada akhirnya militer Yaman berhasil mendorong mereka hingga ke wilayah pegununungan. Saat ditangkap, tersangka membawa dua paspor AS dan satu paspor Jerman.
"Kami mengetahui laporan tersebut dan masih mencari informasi dari Pemerintah Yaman mengenai identitas dan kewarganegaraan tersangka," ujar juru bicara Kedutaan AS di Yaman Louis Fintor, seperti dikutip Associated Press, Kamis (11/10/2012).
Pihak berwenang Yaman mengatakan, telah memindahkan tersangka ke Sanaa dimana dirinya langsung diinterogasi oleh pejabat intelijen setempat. Menurut laporan, tersangka diketahui menyebarkan ajaran agama di Arab Saudi sebelum akhirnya memutuskan untuk pindah ke Yaman, beberapa bulan lalu.
Yaman terus melakukan penangkapan terhadap beberapa warga asing dari Barat, Asia atau daerah manapun yang diduga memiliki kaitan dengan Al Qaeda. Mereka pun mewaspadai setiap warga asing yang memasuki wilayah Shabwa, karena statusnya sebagai basis pertahanan Al Qaeda.
Presiden Yaman Abed Rabbo Mansour Hadi dikabarkan berada di Shabwa untuk melakukan serangkaian pertemuan dengan pemimpin suku di sana. Presiden Hadi mengatakan, pihaknya hendak mengatur keamanan di wilayah Shabwa yang terus terancam oleh keberadaan Al Qaeda.
Dalam pertemuan tersebut, Hadi pun mendesak agar semua suku yang berada di Shabwa untuk bersatu bersama pemerintah untuk melawan Al Qaeda. Dirinya juga memperingatkan agar warga tidak memberikan perlindungan kepada kelompok jaringan teroris internasional tersebut.(faj)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !