Foto : Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas (telegraph)
RAMALLAH - Presiden Otoritas Palestina Mahmoud
Abbas berpidato di depan perwakilan Uni Eropa dan membahas proses
perdamaiannya dengan Israel. Bagi Abbas, dialog damai dengan Israel akan
dilanjutkan usai Palestina mendapatkan status negara non-anggota
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Kami selalu terbuka untuk berdialog dengan sejumlah pihak di tataran internasional," ujar Abbas, seperti dikutip WAFA, Rabu (10/10/2012).
"Ketika kami mendapatkan status sebagai negara non-anggota PBB di Majelis Umum, kami siap untuk melanjutkan dialog dan mendiskusikan isu ini," imbuhnya, sambil menyinggung solusi dua negara.
Abbas pun mendukung Deklarasi Eropa yang mendorong Palestina agar terus berdialog dengan Israel. Abbas berharap, para diplomat Eropa yang dapat menyampaikan ke pemerintahnya bahwa, Palestina sangat menghargai deklarasi tersebut.
"Kami berharap, kalian semua bisa meyakinkan pemerintah masing-masing tentang apresiasi kami terhadap hal ini. Kami akan menggunakan ini untuk merancang resolusi yang akan kami presentasikan di Majelis Umum PBB, guna memperbaharui status kami," tambahnya.
Dialog Palestina dan Israel sudah terhenti karena Israel terus membangun proyek pemukiman di wilayah Yerusalem Timur. Meski tindakan Israel dikecam oleh komunitas internasional, tidak ada sanksi atau tindakan yang bisa dilakukan guna mengatasi sikap Israel.
Selama ini, langkah Palestina di PBB turut mengundang kecaman dari Amerika Serikat (AS) dan Israel. Bagi kedua negara itu, proposal keanggotaan Palestina tak lain adalah upaya sepihak yang dilakukan Palestina untuk menghindari dialog(AUL)
"Kami selalu terbuka untuk berdialog dengan sejumlah pihak di tataran internasional," ujar Abbas, seperti dikutip WAFA, Rabu (10/10/2012).
"Ketika kami mendapatkan status sebagai negara non-anggota PBB di Majelis Umum, kami siap untuk melanjutkan dialog dan mendiskusikan isu ini," imbuhnya, sambil menyinggung solusi dua negara.
Abbas pun mendukung Deklarasi Eropa yang mendorong Palestina agar terus berdialog dengan Israel. Abbas berharap, para diplomat Eropa yang dapat menyampaikan ke pemerintahnya bahwa, Palestina sangat menghargai deklarasi tersebut.
"Kami berharap, kalian semua bisa meyakinkan pemerintah masing-masing tentang apresiasi kami terhadap hal ini. Kami akan menggunakan ini untuk merancang resolusi yang akan kami presentasikan di Majelis Umum PBB, guna memperbaharui status kami," tambahnya.
Dialog Palestina dan Israel sudah terhenti karena Israel terus membangun proyek pemukiman di wilayah Yerusalem Timur. Meski tindakan Israel dikecam oleh komunitas internasional, tidak ada sanksi atau tindakan yang bisa dilakukan guna mengatasi sikap Israel.
Selama ini, langkah Palestina di PBB turut mengundang kecaman dari Amerika Serikat (AS) dan Israel. Bagi kedua negara itu, proposal keanggotaan Palestina tak lain adalah upaya sepihak yang dilakukan Palestina untuk menghindari dialog(AUL)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !