John Howard (AFP)
"Saya yakin otoritas Indonesia tengah melakukan segala upaya yang bisa dilakukan dalam situasi seperti ini," kata Howard kepada radio ABC seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (11/10/2012).
Diimbuhkan mantan pemimpin negeri Kangguru itu, dirinya yakin bahwa para kerabat keluarga mereka yang tewas atau terluka dalam peristiwa Bom Bali, tak akan mengurungkan niat mereka untuk pergi ke Bali.
"Saya pikir itu (ancaman teror) tak akan menghalangi mereka. Bahkan mereka yang ingin pergi, banyak di antaranya telah berada di sana (Bali)," tutur Howard.
Howard menjabat sebagai PM Australia saat kejadian tragedi Bom Bali pada tahun 2002 silam. Peristiwa itu menewaskan 202 orang, termasuk 88 warga Australia.
Peringatan 10 tahun Bom Bali akan digelar di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Jimbaran. Peringatan ini akan dihadiri oleh para korban dan keluarga korban dari berbagai negara, termasuk Australia dan Indonesia. Seremoni ini juga akan dihadiri oleh para korban dan keluarga korban bom Bali yang tergabung dalam paguyuban Istri Suami Anak Korban Bom Bali (Isana Dewata) di monumen bom Bali, Jl Legian, Kuta.
Sebanyak 1.003 personel Polda Bali dibantu 118 personel Mabes Polri serta dibantu TNI dan masyarakat, dikerahkan untuk mengamankan peringatan tragedi kemanusiaan ini.
Menteri Dalam Negeri Australia Jason Clare mengatakan lewat juru bicaranya, Canberra sadar akan risiko keamanan di acara tersebut dan tengah bekerja sama dengan pemerintah Indonesia guna memastikan semua langkah pencegahan telah diambil.
(ita/nrl)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !