Foto: AFP
KUWAIT - Pemerintah Kuwait berencana untuk
membeli rudal patriot dari Amerika Serikat (AS). Pembelian ini
dimaksudkan agar Negara Teluk mempersiapkan diri dari kemungkinan
serangan potensial dari Iran.
Pentagon berencana untuk menjual sekira 60 rudal tersebut dengan harga USD2,5 miliar atau sekira Rp23,6 triliun (Rp9.457 per USD). Kesepakatan ini termasuk pula penyediaan 20 stasiun peluncur dan empat sistem radar serta pusat kendali rudal.
Tidak hanya rudal dan kelengkapannya, pihak Kuwait juga akan mendapatkan pelatihan personel serta pelatihan pengoperasian dari rudal-rudal berteknologi tinggi itu.
"Kuwait akan menggunakan misil PAC-3 dan perlengkapan yang bisa membantu kemampuan pertahanan mereka. Tentunya Kuwait bisa memperkuat pertahanan dalam negeri dan membela diri dari ancaman luar," ujar Badan Kerja Sama Keamanan AS (DSCA), seperti dikutip CNN, Kamis (26/7/2012).
Namun keputusan pembelian rudal ini masih belum final. Bila ada keberatan dari pihak Kongres AS hingga batas waktu 30 hari ke depan, maka perjanjiannya akan dikaji ulang.
Negara-negara di wilayah teluk beberapa waktu terakhir telah menghabiskan miliaran dolar untuk memperkuat sistem pertahanan mereka. Tetapi, mereka masih kurang dalam pengadaan misil pertahanan. Sistem pertahanan ini dibeli untuk mencegah kemungkinan serangan dari Iran.(faj)
Pentagon berencana untuk menjual sekira 60 rudal tersebut dengan harga USD2,5 miliar atau sekira Rp23,6 triliun (Rp9.457 per USD). Kesepakatan ini termasuk pula penyediaan 20 stasiun peluncur dan empat sistem radar serta pusat kendali rudal.
Tidak hanya rudal dan kelengkapannya, pihak Kuwait juga akan mendapatkan pelatihan personel serta pelatihan pengoperasian dari rudal-rudal berteknologi tinggi itu.
"Kuwait akan menggunakan misil PAC-3 dan perlengkapan yang bisa membantu kemampuan pertahanan mereka. Tentunya Kuwait bisa memperkuat pertahanan dalam negeri dan membela diri dari ancaman luar," ujar Badan Kerja Sama Keamanan AS (DSCA), seperti dikutip CNN, Kamis (26/7/2012).
Namun keputusan pembelian rudal ini masih belum final. Bila ada keberatan dari pihak Kongres AS hingga batas waktu 30 hari ke depan, maka perjanjiannya akan dikaji ulang.
Negara-negara di wilayah teluk beberapa waktu terakhir telah menghabiskan miliaran dolar untuk memperkuat sistem pertahanan mereka. Tetapi, mereka masih kurang dalam pengadaan misil pertahanan. Sistem pertahanan ini dibeli untuk mencegah kemungkinan serangan dari Iran.(faj)
Posts
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !