
Foto : Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad (AP)
KUWAIT - Dalam pertemuan sela Dialog Kerja
Sama Asia (ACD) Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, membahas laporan
mengenai adanya ancaman seorang pejabat Iran terhadap Kuwait.
Ahmadinejad pun menegaskan kembali, negaranya tidak pernah mengancam
salah satu negara Teluk.
"Saya tidak pernah mendengar ancaman itu. Pernyataan-pernyataan resmi Iran selalu dikeluarkan oleh pemerintah dan Kementerian Luar Negeri. Bagaimana mungkin Iran mengancam Kuwait?" ujar Ahmadinejad, seperti dikutip Arab Times, Jumat (19/10/2012).
"Hubungan kedua negara ini cukup dekat dan tampak bak saudara, kami yakin, kemanan Kuwait dan negara Teluk manapun akan menjadi bagian dari keamanan Iran," imbuhnya.
Ahmadinejad turut menyinggung masalah reaktor nuklir Bushehr yang terletak di bagian selatan Iran. Selama ini, reaktor itu sering disebut sebagai suatu ancaman bagi negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk (GCC). Namun Ahmadinejad mengatakan, reaktor itu bukanlah ancaman, karena terdapat 12 juta warga Iran yang hidup di wilayah itu.
"Ada lebih dari 500 reaktor nuklir di dunia ini. Mengapa Barat tidak membahas potensi resiko di seluruh reaktor nuklir, dan hanya membicarakan reaktor kami?" ucapnya.
Presiden Iran itu membahas isu bilateral dengan Perdana Menteri Kuwait Amir Sheikh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah. Ahmadinejad ingi memperkuat hubungan antara negaranya dan Kuwait, serta mengajak media-media Kuwait untuk mengunjungi reaktor nuklir Bushehr.
Iran hanya ingin menunjukkan kepada media di negeri penghasil minyak itu bahwa, program nuklir Iran sama sekali tidak ditujukan untuk membangun senjata atom. Sejauh ini, Iran menjelaskan, program nuklir itu dimanfaatkan untuk kepentingan medis, agrikultur, pembangkit listrik dan industri.(AUL)
"Saya tidak pernah mendengar ancaman itu. Pernyataan-pernyataan resmi Iran selalu dikeluarkan oleh pemerintah dan Kementerian Luar Negeri. Bagaimana mungkin Iran mengancam Kuwait?" ujar Ahmadinejad, seperti dikutip Arab Times, Jumat (19/10/2012).
"Hubungan kedua negara ini cukup dekat dan tampak bak saudara, kami yakin, kemanan Kuwait dan negara Teluk manapun akan menjadi bagian dari keamanan Iran," imbuhnya.
Ahmadinejad turut menyinggung masalah reaktor nuklir Bushehr yang terletak di bagian selatan Iran. Selama ini, reaktor itu sering disebut sebagai suatu ancaman bagi negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk (GCC). Namun Ahmadinejad mengatakan, reaktor itu bukanlah ancaman, karena terdapat 12 juta warga Iran yang hidup di wilayah itu.
"Ada lebih dari 500 reaktor nuklir di dunia ini. Mengapa Barat tidak membahas potensi resiko di seluruh reaktor nuklir, dan hanya membicarakan reaktor kami?" ucapnya.
Presiden Iran itu membahas isu bilateral dengan Perdana Menteri Kuwait Amir Sheikh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah. Ahmadinejad ingi memperkuat hubungan antara negaranya dan Kuwait, serta mengajak media-media Kuwait untuk mengunjungi reaktor nuklir Bushehr.
Iran hanya ingin menunjukkan kepada media di negeri penghasil minyak itu bahwa, program nuklir Iran sama sekali tidak ditujukan untuk membangun senjata atom. Sejauh ini, Iran menjelaskan, program nuklir itu dimanfaatkan untuk kepentingan medis, agrikultur, pembangkit listrik dan industri.(AUL)



0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !