
Foto : Rapat DK PBB (RIA Novosti)
SEOUL - Korea Selatan (Korsel) berhasil
terpilih sebagai negara anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan
Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk yang pertama kalinya dalam 15 tahun
terakhir ini. Korsel merupakan salah satu negara dari tiga kandidat
utama di Asia yakni Bhutan dan Kamboja.
Korsel mendapat dukungan dari 149 negara di voting ronde dua dari 193 negara anggota PBB. Masa keanggotaan Negeri Ginseng itu akan dimulai pada 2013 mendatang untuk priode keduanya. Demikian diberitakan Chosun Ilbo, Jumat (19/10/2012).
Sejak bergabung dalam PBB pada 1991 silam, Korsel sudah pernah menduduki kursi tersebut pada 1996 hingga 1997. Keanggotaan yang baru saja diraih Korsel saat ini, membuat Korsel menjadi semakin berpengaruh dalam isu keamanan global.
Keanggotaan di DK PBB akan memberikan Korsel sebuah mandat untuk mendesak digelarnya rapat dan memperkuat stabilitas Semenanjung Korea. Korsel juga berharap akan memainkan peranan penting di DK PBB, seperti halnya menghadapi isu nuklir Korea Utara (Korut) dan lingkungan.
Isu keamanan Korea memang menjadi salah satu perhatian dari komunitas internasional. Semenanjung Korea selalu dilanda perang urat syaraf antara Korsel dan Korut.
Sampai saat ini, Korut selalu marah bila Korsel menggelar latihan militer bersama dengan Amerika Serikat (AS).
Meski demikian, Korsel pun ikut khawatir ketika menyaksikan sikap agresif Korut dalam bidang persenjataan. Sejauh ini, Korut mengklaim memiliki misil kuat yang sudah ditargetkan ke Korsel dan AS.(AUL)
Korsel mendapat dukungan dari 149 negara di voting ronde dua dari 193 negara anggota PBB. Masa keanggotaan Negeri Ginseng itu akan dimulai pada 2013 mendatang untuk priode keduanya. Demikian diberitakan Chosun Ilbo, Jumat (19/10/2012).
Sejak bergabung dalam PBB pada 1991 silam, Korsel sudah pernah menduduki kursi tersebut pada 1996 hingga 1997. Keanggotaan yang baru saja diraih Korsel saat ini, membuat Korsel menjadi semakin berpengaruh dalam isu keamanan global.
Keanggotaan di DK PBB akan memberikan Korsel sebuah mandat untuk mendesak digelarnya rapat dan memperkuat stabilitas Semenanjung Korea. Korsel juga berharap akan memainkan peranan penting di DK PBB, seperti halnya menghadapi isu nuklir Korea Utara (Korut) dan lingkungan.
Isu keamanan Korea memang menjadi salah satu perhatian dari komunitas internasional. Semenanjung Korea selalu dilanda perang urat syaraf antara Korsel dan Korut.
Sampai saat ini, Korut selalu marah bila Korsel menggelar latihan militer bersama dengan Amerika Serikat (AS).
Meski demikian, Korsel pun ikut khawatir ketika menyaksikan sikap agresif Korut dalam bidang persenjataan. Sejauh ini, Korut mengklaim memiliki misil kuat yang sudah ditargetkan ke Korsel dan AS.(AUL)



0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !