Foto : Nakoula Basseley Nakoula (Nick Stern)
PESHAWAR - Salah seorang menteri di Pakistan menawarkan hadiah sekira USD100 ribu atau Rp954 juta bagi siapapun yang membunuh sutradara Innocent of Muslims. Pejabat Pakistan pun mengajak Al Qaeda dan Taliban ikut dalam sayembara itu.
"Saya umumkan hari ini, kami akan memberikan hadiah Rp954 juta bagi siapapun yang membunuh si penghina dan pendosa yang sudah menghujat Nabi," ujar Menteri Kereta Api Pakistan Ghulam Ahmad Bilour, seperti dikutip Reuters, Senin (24/9/2012).
"Saya mengundang saudara-saudara dari Taliban dan Al Qaeda untuk berpartisipasi dalam misi terpuji ini," tegasnya.
Pernyataan itu merupakan pernyataan yang sangat mengejutkan dari salah seorang pejabat Pakistan. Meski demikian, juru bicara Perdana Menteri Pakistan justru menjauhkan diri dalam menanggapi komentar Bilour.
Saat ini, protes menentang film anti-Islam masih berlangsung di sejumlah negara. Pada Sabtu pekan lalu, demonstran di Bangladesh mengalami bentrokan dengan aparat kepolisian. Begitu pula di Kota Kano, Nigeria.
Sementara itu di Pakistan, hari Jumat pekan lalu justru dijadikan hari libur nasional untuk merayakan "Hari Cinta Nabi Muhammad." Ribuan warga menggelar unjuk rasa, namun unjuk asa itu berakhir dengan kerusuhan dan menewaskan 19 orang.
Sejumlah pengamat di negara itu menilai, Pemerintah Pakistan memberikan izin masuk bagi militan-militan lewat izin demonstrasi itu. Rakyat Pakistan pun diklaim hanya menunggu situasi menjadi rusuh.
Seperti diketahui, warga Muslim di banyak negara sangat mengecam film yang disutradarai oleh seorang pria yang tinggal di California Amerika Serikat (AS), Nakoula Basseley Nakoula. Nakoula pun masih bersembunyi bersama keluarganya.(AUL)
"Saya umumkan hari ini, kami akan memberikan hadiah Rp954 juta bagi siapapun yang membunuh si penghina dan pendosa yang sudah menghujat Nabi," ujar Menteri Kereta Api Pakistan Ghulam Ahmad Bilour, seperti dikutip Reuters, Senin (24/9/2012).
"Saya mengundang saudara-saudara dari Taliban dan Al Qaeda untuk berpartisipasi dalam misi terpuji ini," tegasnya.
Pernyataan itu merupakan pernyataan yang sangat mengejutkan dari salah seorang pejabat Pakistan. Meski demikian, juru bicara Perdana Menteri Pakistan justru menjauhkan diri dalam menanggapi komentar Bilour.
Saat ini, protes menentang film anti-Islam masih berlangsung di sejumlah negara. Pada Sabtu pekan lalu, demonstran di Bangladesh mengalami bentrokan dengan aparat kepolisian. Begitu pula di Kota Kano, Nigeria.
Sementara itu di Pakistan, hari Jumat pekan lalu justru dijadikan hari libur nasional untuk merayakan "Hari Cinta Nabi Muhammad." Ribuan warga menggelar unjuk rasa, namun unjuk asa itu berakhir dengan kerusuhan dan menewaskan 19 orang.
Sejumlah pengamat di negara itu menilai, Pemerintah Pakistan memberikan izin masuk bagi militan-militan lewat izin demonstrasi itu. Rakyat Pakistan pun diklaim hanya menunggu situasi menjadi rusuh.
Seperti diketahui, warga Muslim di banyak negara sangat mengecam film yang disutradarai oleh seorang pria yang tinggal di California Amerika Serikat (AS), Nakoula Basseley Nakoula. Nakoula pun masih bersembunyi bersama keluarganya.(AUL)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !