Headlines News :
resize
STOP Corruption, mulai dari kita. Sekarang !!Dewan Pelaksanan Cabang Clean Governance Lamongan. Against Corruption
Home » » Chavez Wafat, Diplomat AS Diusir dari Venezuela

Chavez Wafat, Diplomat AS Diusir dari Venezuela

Written By Unknown on Tuesday, March 5, 2013 | 8:41 PM



Presiden yang terkenal sebagai tokoh yang anti Amerika Serikat, Hugo Chavez, tutup usia pada umur 58 tahun.

Memimpin selama lebih dari 14 tahun Chavez harus bergulat dengan penyakit kanker dalam dua tahun terakhir ini. Ia juga terpaksa harus bolak-balik ke Kuba untuk menjalani serangkaian pengobatan kanker.

Wakil Presiden Nicolas Maduro, didampingi oleh para pejabat pemerintah, mengumumkan berita duka tokoh yang mendeklarasikan revolusi sosialis di Venezuela itu dalam siaran televisi nasional.

Dilansir Associated Press (Rabu, 6/3), Maduro mengatakan Chavez meninggal dunia pada pukul 16.25 waktu setempat.

Chavez adalah presiden yang kerap menantang status quo di dalam maupun luar negeri. Selain terkenal dengan gaya konfrontatif dan mendominasi, Chavez juga dikenal sebagai seorang orator yang mampu membangkitkan rasa nasionalisme di Venezuela.

Atas dasar itulah Chavez sangat populer di kalangan kaum miskin Venezuela.

Foto : Warga Venezuela berduka atas kematian Chavez (AP)
Foto : Warga Venezuela berduka atas kematian Chavez (AP)
Venezuela tengah berduka setelah Presiden Hugo Chavez wafat akibat penyakit kanker yang dideritanya. Namun wafatnya Chavez menimbulkan pengusiran terhadap seorang diplomat Amerika Serikat (AS) dari Venezuela.

Wakil Presiden Nicolas Maduro mengusir atase pertahanan AS sesaat setelah dirinya mengumumkan wafatnya Chavez. Maduro menuduh kematian Chavez sebagai konspirasi yang didalangi oleh Negeri Paman Sam. Demikian diberitakan CBS News, Rabu (6/3/2013).

Maduro menuduh AS melakukan konspirasi untuk menciptakan ketidakstabilan di Venezuela. Dirinya pun memberi waktu selama 24 jam kepada Atase Pertahanan AS Kolonel David Delmonico, untuk dari Negeri Kaya Minyak itu.

Pihak Gedung Putih sendiri menyayangkan tindakan Maduro itu. Mereka mengklaim Maduro melakukan itu agar terlihat sebagai sosok yang kuat dan berani melawan AS seperti layaknya Chavez.

Usai menderita infeksi baru di bagian pernapasan, Chavez pun menghembuskan napas terakhirnya pada pukul 16.25 waktu Venezuela. Maduro mengakui, mengakui kematian sang komandan itu merupakan masa yang sangat menyakitkan bagi Venezuela.

Menteri Pertahanan Venezuela Laksamana Diego Molero mengajak warga untuk bersatu dan saling memahami dalam menyikapi kematian Chavez. Molero menegaskan bahwa militer Venezuela akan tetap loyal terhadap konstitusi, meski Chavez meninggal dunia.

Para pendukung Chavez, Chavizmo, memenuhi pusat Kota Caracas. Mereka pun terlihat menangis dengan histeris secara bersamaan.

Chavez sendiri sudah memimpin Venezuela selama 14 tahun, kematiannya berarti Venezuela harus menggelar pemilu dalam waktu dekat ini. Sebelumnya, Chavez sudah menunjuk Maduro sebagai penerusnya.
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

gif animator

Sponsor

gif animator

United Nations

UNICEF

UNICEF
The United Nations Children's Fund

World Health Organization

Popular Posts

Followers

 
Support : Creating Website | SMI Template | Suara Lamongan Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. suara lamongan - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Sentra Media Informatika