Foto : Sekjen PBB Ban Ki Moon (heegantv)
NEW YORK- Sekretaris Jenderal Perserikatan
Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Ban Ki Moon mengusulkan pemberlakuan sanksi
keras kepada Korea Utara (Korut) yang ingin mengadakan uji coba nuklir.
Ban menilai, peranan Dewan Keamanan PBB akan menjadi sangat penting
dalam hal ini.
Desakan itu muncul setelah Duta Besar Korsel untuk PBB Kim Sook menggelar pertemuan dengan Ban. Kedua diplomat senior Negeri Ginseng itu membahas langkah yang patut dilakukan utnuk menindak Korut.
"Peranan DK PBB menjadi sangat penging. Ketua DK PBB harus bekerja dengan anggota-anggota dewannya guna memastikan bahwa Korut tidak melanggar Resolusi DK PBB," ujar Ban, seperti dikutip Yonhap, Minggu (3/2/2013).
"Saya juga akan melaksanakan tugas saya sebagai Sekjen PBB dan bekerja sama dengan Ketua Dewan Keamanan," imbuhnya.
Uji coba nuklir maupun program antariksa yang dilakukan Korut dinilai sebagai pelanggaran resolusi tersebut. Korut juga dikenakan sanksi tambahan karena meluncurkan roketnya pada Desember 2012.
Sejauh ini, Amerika Serikat (AS) dan Korsel memantau perkembangan di Korut secara seksama. Mereka pun mengerahkan intelijennya untuk memonitor aktivitas negeri komunis itu.
Menurut laporan intelijen, Korut dikabarkan menutupi akses masuk dari terowongan bawah tanah yang digunakan untuk menyimpan fasilitas nuklirnya. Hal itu dilakukan Korut agar fasilitas nuklir itu lolos dari pantauan satelit.
Sementara itu, sumber dari intelijen lain mengatakan pula bahwa Korut mencoba mengecoh dan mengelabui pihak asing yang memantau uji coba nuklir itu. Pada 12 Desember lalu, Korut juga diklaim memasang penutup di landasan peluncur roketnya sebelum mereka menjalankan program antariksa.(AUL)
Desakan itu muncul setelah Duta Besar Korsel untuk PBB Kim Sook menggelar pertemuan dengan Ban. Kedua diplomat senior Negeri Ginseng itu membahas langkah yang patut dilakukan utnuk menindak Korut.
"Peranan DK PBB menjadi sangat penging. Ketua DK PBB harus bekerja dengan anggota-anggota dewannya guna memastikan bahwa Korut tidak melanggar Resolusi DK PBB," ujar Ban, seperti dikutip Yonhap, Minggu (3/2/2013).
"Saya juga akan melaksanakan tugas saya sebagai Sekjen PBB dan bekerja sama dengan Ketua Dewan Keamanan," imbuhnya.
Uji coba nuklir maupun program antariksa yang dilakukan Korut dinilai sebagai pelanggaran resolusi tersebut. Korut juga dikenakan sanksi tambahan karena meluncurkan roketnya pada Desember 2012.
Sejauh ini, Amerika Serikat (AS) dan Korsel memantau perkembangan di Korut secara seksama. Mereka pun mengerahkan intelijennya untuk memonitor aktivitas negeri komunis itu.
Menurut laporan intelijen, Korut dikabarkan menutupi akses masuk dari terowongan bawah tanah yang digunakan untuk menyimpan fasilitas nuklirnya. Hal itu dilakukan Korut agar fasilitas nuklir itu lolos dari pantauan satelit.
Sementara itu, sumber dari intelijen lain mengatakan pula bahwa Korut mencoba mengecoh dan mengelabui pihak asing yang memantau uji coba nuklir itu. Pada 12 Desember lalu, Korut juga diklaim memasang penutup di landasan peluncur roketnya sebelum mereka menjalankan program antariksa.(AUL)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !