
Reuters
Dalam pernyataannya, 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB sepakat menyebut serangan bom tersebut sebagai "tindakan keji". Mereka juga meminta rakyat Libanon untuk "menjaga persatuan nasional dalam menghadapi upaya merusak stabilitas negara semacam ini".
"Anggota Dewan Keamanan menegaskan bahwa terorisme dalam bentuk apapun dan manifestasinya merupakan salah satu ancaman serius bagi perdamaian dan keamanan internasional," demikian pernyataan Dewan Keamanan PBB seperti dilansir AFP, Sabtu (20/10/2012).
"(Anggota Dewan Keamanan PBB) Menyatakan pengecaman secara tegas atas setiap upaya untuk mengacaukan Libanon melalui pembunuhan politik," imbuhnya.
Secara terpisah, juru bicara Sekjen PBB Ban Ki-Moon juga memberikan tanggapan atas serangan bom mematikan ini. Ban menyerukan penyelidikan menyeluruh atas serangan bom tersebut.
"Mendorong seluruh pihak di Libanon untuk tidak terprovokasi oleh tindakan teroris yang keji ini," ucap juru bicara Ban Ki-Moon.
Pada Jumat (19/10) waktu setempat, ledakan dahsyat di terjadi Beirut, tepatnya di Lapangan Sassine, distrik Ashrafiyeh yang mayoritas penduduknya beragama Kristen. Lokasi terjadinya ledakan hanya berjarak 200 meter dari markas partau Kristen setempat, Phalange, yang juga dikenal anti-Suriah. Ledakan ini tercatat sebagai yang terburuk di ibu kota Libanon selama tahun-tahun terakhir.
Gambar-gambar televisi setempat menunjukkan sejumlah mobil hancur, beberapa gedung rusak berat dan salah satu gedung terbakar. Ledakan menghancurkan balkon rumah-rumah warga dan warga yang terluka berhamburan ke jalan-jalan.
(nvc/mok)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !