Foto : Presiden AS Barack Obama (reuters)
NEW YORK - Presiden Amerika Serikat (AS)
Barack Obama muncul di podium Sidang Majelis Umum Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB). Obama kembali membahas isu serangan yang ditujukan
ke kantor misi diplomatik AS yang dipicu oleh film anti-Islam.
Obama mengulangi kembali, kecamannya terhadap film Innocent of Muslims saat berpidato di depan negara-negara anggota PBB. Obama mengajak seluruh negara anggota PBB untuk mengindahkan slogan-slogan perdamaian yang diusung Mahatma Gandhi dan menjauhi seluruh aksi kekerasan yang didasarkan oleh kebencian terhadap AS dan Israel.
Presiden berkulit hitam itu tetap mencoba meyakinkan seluruh negara anggota PBB bahwa, AS sama sekali tidak memiliki andil dalam produksi film SARA tersebut. Obama menegaskan, kewajiban AS hanya melindungi kebebasan berpendapat.
"Sebagai presiden dan komandan militer, saya menerima ucapan-ucapan buruk warga yang ditujukan kepada saya, setiap hari. Dan saya akan melindungi hak-hak mereka," ujar Obama, seperti dikutip Reuters, Rabu (26/9/2012).
"Ini adalah saatnya untuk memarjinalkan pihak-pihak yang mendukung penggunaan kebencian terhadap Amerika atau Barat atau Israel, sebagai instrumen politik untuk melakukan tindak kekerasan," tegasnya.
Dalam pidatonya, Obama tak lupa untuk menyinggung mendiang Duta Besar AS untuk Libya Christopher Stevens yang tewas dalam serangan di kantor Konsulat AS. Obama mendesak seluruh negara agar bersatu dan mengecam tragedi serangan itu.
"Adalah kewajiban bagi seluruh pemimpin di semua negara ini untuk menentang keras penggunaan kekerasan dan militanisme. Tidak ada ucapan-ucapan yang membenarkan penggunaan kekerasan," imbuhnya.
Pidato ini merupakan pidato terakhir Obama di priode pertamanya sebagai Presiden Negeri Paman Sam. Pada 6 November mendatang, Obama pun siap untuk mengikuti pertandingan untuk memperebutkan priode keduanya sebagai Presiden AS.
Selain membahas isu film SARA, Obama juga membahas isu nuklir Iran, krisis Suriah, dan Palestina. Obama mengulangi kembali pernyataan yang sudah pernah diutarakan olehnya, mengenai nuklir Iran. Obama mengingatkan akan pentingnya dialog untuk mencegah Iran membangun senjata nuklir.(AUL)
Obama mengulangi kembali, kecamannya terhadap film Innocent of Muslims saat berpidato di depan negara-negara anggota PBB. Obama mengajak seluruh negara anggota PBB untuk mengindahkan slogan-slogan perdamaian yang diusung Mahatma Gandhi dan menjauhi seluruh aksi kekerasan yang didasarkan oleh kebencian terhadap AS dan Israel.
Presiden berkulit hitam itu tetap mencoba meyakinkan seluruh negara anggota PBB bahwa, AS sama sekali tidak memiliki andil dalam produksi film SARA tersebut. Obama menegaskan, kewajiban AS hanya melindungi kebebasan berpendapat.
"Sebagai presiden dan komandan militer, saya menerima ucapan-ucapan buruk warga yang ditujukan kepada saya, setiap hari. Dan saya akan melindungi hak-hak mereka," ujar Obama, seperti dikutip Reuters, Rabu (26/9/2012).
"Ini adalah saatnya untuk memarjinalkan pihak-pihak yang mendukung penggunaan kebencian terhadap Amerika atau Barat atau Israel, sebagai instrumen politik untuk melakukan tindak kekerasan," tegasnya.
Dalam pidatonya, Obama tak lupa untuk menyinggung mendiang Duta Besar AS untuk Libya Christopher Stevens yang tewas dalam serangan di kantor Konsulat AS. Obama mendesak seluruh negara agar bersatu dan mengecam tragedi serangan itu.
"Adalah kewajiban bagi seluruh pemimpin di semua negara ini untuk menentang keras penggunaan kekerasan dan militanisme. Tidak ada ucapan-ucapan yang membenarkan penggunaan kekerasan," imbuhnya.
Pidato ini merupakan pidato terakhir Obama di priode pertamanya sebagai Presiden Negeri Paman Sam. Pada 6 November mendatang, Obama pun siap untuk mengikuti pertandingan untuk memperebutkan priode keduanya sebagai Presiden AS.
Selain membahas isu film SARA, Obama juga membahas isu nuklir Iran, krisis Suriah, dan Palestina. Obama mengulangi kembali pernyataan yang sudah pernah diutarakan olehnya, mengenai nuklir Iran. Obama mengingatkan akan pentingnya dialog untuk mencegah Iran membangun senjata nuklir.(AUL)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !