Foto : Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman (telegraph)
YERUSALEM - Menteri Luar Negeri Israel Avigdor
Lieberman menolak perubahan dalam Perjanjian Damai Mesir dan Israel
yang disepakati pada 1979 silam. Negeri Yahudi khawatir, perubahan dalam
perjanjian itu akan memperburuk hubungan antara negaranya dan Mesir.
"Tidak ada kesepakatan dari Israel terkait perubahan perjanjian damai dengan Mesir. Kami tidak akan pernah menyetujui modifikasi Perjanjian Camp David," ujar Lieberman, seperti dikutip Times of Israel, Senin (24/9/2012).
Komentar itu muncul ketika Presiden Mesir Mohamed Mursi mulai mempertimbangkan peninjauan ulang atau amandemen terhadap perjanjian lawas itu. Hubungan Mesir dan Israel juga makin memburuk, seiring dengan makin rawannya keamanan di wilayah Sinai.
Pada Jumat pekan lalu, seorang pasukan Israel ikut tewas dalam serangan yang dilancarkan militan di perbatasan. Israel turut mendesak Mesir agar mengamankan wilayah Semenanjung Sinai dari aktivitas militan bersenjata itu.
Negeri Piramida itu merespons desakan Israel dengan mengerahkan banyak pasukan di wilayah Sinai. Namun Israel kembali khawatir dengan Mesir karena perjanjian Camp David melarang Mesir mengerahkan banyak pasukan di wilayah rawan itu.
Mesir mulai melakukan operasi militer yang intensif di Sinai pada 5 Agustus lalu. Pada pekan lalu, media Kuwait melaporkan bahwa, pasukan-pasukan mesir berniat untuk menggunakan senjata kimia. Senjata kimia itu akan digunakan di wilayah yang jauh dari perumahan warga.
Di tengah Mesir melakukan pengarahan pasukan di Sinai, Israel kembali mengingatkan Mesir agar tetap mengacu pada Perjanjian Camp David. Negeri Yahudi itu pun mengimbau Mesir agar segera menarik pasukannya, ketika operasi militernya berakhir.(AUL)
"Tidak ada kesepakatan dari Israel terkait perubahan perjanjian damai dengan Mesir. Kami tidak akan pernah menyetujui modifikasi Perjanjian Camp David," ujar Lieberman, seperti dikutip Times of Israel, Senin (24/9/2012).
Komentar itu muncul ketika Presiden Mesir Mohamed Mursi mulai mempertimbangkan peninjauan ulang atau amandemen terhadap perjanjian lawas itu. Hubungan Mesir dan Israel juga makin memburuk, seiring dengan makin rawannya keamanan di wilayah Sinai.
Pada Jumat pekan lalu, seorang pasukan Israel ikut tewas dalam serangan yang dilancarkan militan di perbatasan. Israel turut mendesak Mesir agar mengamankan wilayah Semenanjung Sinai dari aktivitas militan bersenjata itu.
Negeri Piramida itu merespons desakan Israel dengan mengerahkan banyak pasukan di wilayah Sinai. Namun Israel kembali khawatir dengan Mesir karena perjanjian Camp David melarang Mesir mengerahkan banyak pasukan di wilayah rawan itu.
Mesir mulai melakukan operasi militer yang intensif di Sinai pada 5 Agustus lalu. Pada pekan lalu, media Kuwait melaporkan bahwa, pasukan-pasukan mesir berniat untuk menggunakan senjata kimia. Senjata kimia itu akan digunakan di wilayah yang jauh dari perumahan warga.
Di tengah Mesir melakukan pengarahan pasukan di Sinai, Israel kembali mengingatkan Mesir agar tetap mengacu pada Perjanjian Camp David. Negeri Yahudi itu pun mengimbau Mesir agar segera menarik pasukannya, ketika operasi militernya berakhir.(AUL)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !