Serangan ke Kedubes AS di Prancis (Foto: RT)
WASHINGTON - Protes film "Innocent of Muslims"
terus merebak di misi diplomatik Amerika Serikat (AS) di dunia. Kondisi
serupa pun terjadi di Jakarta. Namun Menlu AS Hillary Clinton
menyatakan rasa terima kasihnya atas perlindungan yang diberikan
Indonesia kepada misi diplomatik AS.
"Kami berterima kasih bukan hanya pada perlindungan dan kerja sama (dari Indonesia) untuk melindungi fasilitas kami, tetapi juga untuk pernyataan keras yang diberikan untuk mengecam aksi kekerasan," tutur Clinton pada konferensi pers bersama, dari website resmi Kementerian Luar Negeri AS, Jumat (21/9/2012).
"Setelah melakukan konsultasi dengan Pemerintah Indonesia, kami untuk sementara menutup fasilitas misi diplomatik. Kami ingin memastikan bahwa penegak hukum di Indonesia bisa mengambil tindakan agar tidak ada kericuhan. Jadi, kami bekerja sama penih dan bersyukur dengan pengamanan yang diberikan oleh Indonesia," imbuhnya.
Sementara Menlu RI Marty Natalegawa mengatakan, keputusan Pemerintah AS untuk menutup sementara seluruh misi diplomatiknya di Indonesia hari ini, adalah keputusan yang diambil berdasarkan komunikasi antara Pemerintah Indonesia dan AS.
"Keputusan ini sudah diketahui dan bukan berarti menunjukkan situasi tidak bersahabat. Keputusan ini biasa diambil oleh sebuah pemerintahan, bila memang dianggap perlu. Kami pun akan melakukan hal yang sama bila diperlukan. Jadi ini suatu keputusan yang biasa terjadi dan dikoordinasi dengan baik," jelas Menlu Marty Natalegawa.
Marty menambahkan, keputusan yang diambil sejalan dengan prinsip Pemerintah Indonesia yang tidak menerima setiap aksi kekerasan terhadap perwakilan diplomatik. Menurutnya, bila hal itu terjadi maka akan menjadi masalah dalam hubungan suatu negara.
"Ke depan, semua pihak masih memiliki tantangan bagaimana untuk mencegah situasi seperti yang terjadi saat ini. Jadi, saya kira semua pihak masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk mengatasi hal tersebut," tutup Marty.(rhs) Fajar Nugraha
"Kami berterima kasih bukan hanya pada perlindungan dan kerja sama (dari Indonesia) untuk melindungi fasilitas kami, tetapi juga untuk pernyataan keras yang diberikan untuk mengecam aksi kekerasan," tutur Clinton pada konferensi pers bersama, dari website resmi Kementerian Luar Negeri AS, Jumat (21/9/2012).
"Setelah melakukan konsultasi dengan Pemerintah Indonesia, kami untuk sementara menutup fasilitas misi diplomatik. Kami ingin memastikan bahwa penegak hukum di Indonesia bisa mengambil tindakan agar tidak ada kericuhan. Jadi, kami bekerja sama penih dan bersyukur dengan pengamanan yang diberikan oleh Indonesia," imbuhnya.
Sementara Menlu RI Marty Natalegawa mengatakan, keputusan Pemerintah AS untuk menutup sementara seluruh misi diplomatiknya di Indonesia hari ini, adalah keputusan yang diambil berdasarkan komunikasi antara Pemerintah Indonesia dan AS.
"Keputusan ini sudah diketahui dan bukan berarti menunjukkan situasi tidak bersahabat. Keputusan ini biasa diambil oleh sebuah pemerintahan, bila memang dianggap perlu. Kami pun akan melakukan hal yang sama bila diperlukan. Jadi ini suatu keputusan yang biasa terjadi dan dikoordinasi dengan baik," jelas Menlu Marty Natalegawa.
Marty menambahkan, keputusan yang diambil sejalan dengan prinsip Pemerintah Indonesia yang tidak menerima setiap aksi kekerasan terhadap perwakilan diplomatik. Menurutnya, bila hal itu terjadi maka akan menjadi masalah dalam hubungan suatu negara.
"Ke depan, semua pihak masih memiliki tantangan bagaimana untuk mencegah situasi seperti yang terjadi saat ini. Jadi, saya kira semua pihak masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk mengatasi hal tersebut," tutup Marty.(rhs) Fajar Nugraha
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !