Ilustrasi
Korban tewas merupakan seorang sopir yang bekerja untuk saluran TV swasta ARY di Pakistan. Dia menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit (RS) setelah sebelumnya dalam kondisi kritis usai terkena tembakan polisi.
"Dia didatangkan (ke RS) dalam kondisi kritis. Dia tertembak di dada. Dia dihubungkan ke ventilator usai operasi namun tak bisa bertahan," kata dokter Mukhtar Khan, kepala RS Lady Reading seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (21/9/2012).
Pria tersebut terkena tembakan saat seorang polisi melepas tembakan ke para demonstran yang menyerbu bioskop di kota tersebut. "Kami menganggap insiden ini pembunuhan. Kami sangat mengecamnya. Polisi yang terlibat dalam insiden penembakan ini harus ditangkap segera dan dipecat," cetus direktur ARY, Owais Tohid.
Selain di Peshawar, aksi demo menentang "Innocence of Muslims" juga terjadi di Kota Rawalpindi hari ini. Sekitar 150 demonstran yang berkumpul di jalan utama menuju ibukota Islamabad, melempari polisi dan mobil-mobil dengan batu.
Dalam seminggu terakhir ini, gelombang aksi demo menentang film yang menghina Islam dan Nabi Muhammad itu, terus terjadi di Pakistan. Dua orang telah tewas dalam aksi-aksi protes tersebut.
Perdana Menteri Pakistan Raja Pervez Ashraf pun menyerukan warga untuk meluapkan kemarahan mereka atas "Innocence of Muslims" dengan cara-cara damai.
(ita/nrl)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !